Senin, 17 Juni 2013

DESKRIPSI MATA KULIAH STIKES ANDINI PERSADA MAMUJU SUL-BAR



DESKRIPSI MATA KULIAH AGAMA
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Pendidikan Agama termasuk mata kuliah pengembangan kepribadian. Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun pertama fase akademik dengan beban studi 2 SKS teori. Fokus mata kuliah ini adalah memahami tentang prinsip-prinsip agama yang diakui di Indonesia, agama dalam hubungannya dengan kesehatan terutama dalam pelayanan keperawatan
DESKRIPSI MATA KULIAH PANCASILA
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Pendidikan Pancasila termasuk mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun pertama fase akademik dengan beban studi 2 SKS teori. Fokus mata kuliah ini memberikan kemampuan untuk memahami pancasila sebagai dasar Negara dalam melaksanakan praktek.
DESKRIPSI MATA KULIAH FISIKA KESEHATAN
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Fisiska Kesehatan termasuk mata kuliah keahlian Berkarya (MKB) untuk memberi kemampuan kepada mahasiswa. Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun pertama fase akademik dengan beban studi 2 SKS (I SKS ceramah dan I SKS diskusi), mata ajar ini berfokus pada pemahaman tentang prinsip-prinsip gejala fisik yang terkait dengan manusia dan lingkungan yang digunakan dalam pelayanan kesehatan yang mencakup diantaranya adalah penerapan energy panas dalam pengobatan, penerapan energy dingin dalam pengobatan dan penerapan termografi untuk diagnosis.proses pembelajaran dilakukan dengan cara ceramah dan diskusi
DESKRIPSI MATA KULIAH BAHASA INGGRIS I
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Bahasa inggris I termasuk mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun pertama fase akademik dengan beban studi 2 SKS (1 SKS teori dan I SKS Praktek). Mata kuliah ini membahas materi tentang kaidah-kaidah yang baku dalam kemampuan berkomunikasi secara tertulis dalam Bahasa Inggris, menerjemahkan artikel/jurnal keperawatan dalam Bahasa Inggris, menyusun tulisan ilmiah sederhana dalam bahasa Inggris.


DESKRIPSI MATA KULIAH BAHASA INGGRIS II
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar bahasa inggris II berada pada tahap akademik, yaitu periode semester II. Mata ajar ini termasuk kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Jumlah dan distribusi beban studi adalah 2 SKS dengan rincian I SKS teori dan I SKS Praktek. Mata kuliah ini membahas materi tentang kaidah-kaidah yang baku dalam kemampuan berkomunikasi secara lisan dalam Bahasa Inggris, khususnya yang berkaitan dengan komunikasi perawat-klien sehari-hari dalam setting pelayanan kesehatan di rumah sakit, serta mampu menyimak dengan baik percakapan bahasa Inggris, secara langsung maupun tidak langsung.

DESKRIPSI MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar bahasa Indonesia berada pada tahap akdemik, yaitu periode semester II mata ajar ini termasuk kelompok Mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Jumlah dan distribusi beban studi adalah 2 SKS dengan rincian 1,5 SKS teori dan 0,5 SKS tutorial/diskusi. Untuk mengikuti mata kuliah ini mahasiswa tidak memerlukan prasyarat.


DESKRIPSI MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar kewarganegaraan  termasuk mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun pertama fase akademik dengan beban studi 2 SKS, focus mata kuliah ini adalah pemahaman tentang wawasan nusantara, ketahanan nasional, Strategi nasional hankamnas dan system hankam rata untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan motivasi untuk berjuang untuk menjaga kelestarian kehidupan bangsa Indonesia yang aman, kuat, bersatu dan tentram.

DESKRIPSI MATA KULIAH ETIKA DAN HUKUM KEPERAWATAN
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar etika dan hukum keperawatan diberikan pada semester II. Beban sstudi mata ajar ini adalah 2 SKS yang terdiri dan 1,5 SKS ceramah, 0,5 SKS diskusi. Tidak ada prasyarat untuk mengikuti mata kuliah ini.
Focus mata kuliah ini adalah terbentuknya nilai personal dengan prinsip etika moral, sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu agar peserta didik mempunyai pengetahuan, dan sikap professional, maka proses pembelajaran mata ajar etika dan hokum keperawatan mengarahkan mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan sesuai dengan focus mata ajar yang berupa prinsip-prinsip etika moral serta sumber dan landasan hukumprofesi untuk memberikan pelayanan kesehatan, serta mampu mengaplikasikan teori-teori yang telah diberikan dan menunjukkan sikap yang sesuai dengan sikap yang professional.
DESKRIPSI MATA KULIAH FISIOLOGI I
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar fisiologi manusia termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK). Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun pertama akademik dengan beban studi 3 SKS (2 SKS teori dan 1 SKS praktikum), mata ajar ini berfokus pada pemahaman tentang fungsi dan mekanisme kerja fisiologis sebagai system tubuh secara terintegritas sehingga tubuh secara terintegritas sehingga tubuh dapat mempertahankan keadaan homoeostasis.
DESKRIPSI MATA KULIAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar fisiologi manusia termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK). Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun pertama akademik dengan beban studi 2 SKS (1 SKS teori dan 1 SKS praktikum)
Mata kuliah ini membahas materi tentang prinsip dasar komunikasi interpersonal, faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi, komunikasi efektif, konsep dasar komunikasi terapeutik, tahapan komunikasi terapeutik, prinsip dasar konseling, praktik komunikasi terapeutik pada klien-klien dengan gangguan khusus, dll.

DESKRIPSI MATA KULIAH PENGANTAR KESEHATAN MASYARAKAT
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar pengantar kesehatan masyarakat termasuk mata kuliah keilmuan untuk memberi kemampuan pada mahasiswa untuk yang meliputi kemampuan kognitif, psikomotordan efektif yang merupakan kompetensi yang tidak dapat dispisahkan
Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun kedua akademik dengan beban studi 2 SKS (teori 1 SKS dan I sks praktikum, topic yang dibahas : konsep dasar manajemen kesehatan diindonesia, yang berfokus pada penerapan konsep-konsep dasar dalam manajemen kesehatan pada pemberian asuhan keperawatan keluarga dan komunitas, prinsip-prinsip epidemiologi, konsep, peran dan kedudukan pendidikan kesehatan dalam kesehatan masyarakat.

DESKRIPSI MATA KULIAH KDK I
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar KDK I termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), yang bertujuan untuk member kemampuan kepada mahasiswa dalam memahami konsep dasar dalam keperawatan.
Mata ajar ini diberikan pada semester genap tahun kedua akademik dengan beban studi 3 SKS teori. Topic yang dibahas meliputi : sejarah keperawatan, falsafah keperawatan, paradigm keperawatan, perkembangan model keperawatan, spiritual, budaya dan etnik dalam keperawatan, aspek seksualitas keperawatan, system dalam keperawatan dan konsep cemas.
DESKRIPSI MATA KULIAH KDK II
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar KDK II termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), yang bertujuan untuk member kemampuan kepada mahasiswa dalam memahami konsep dasar dalam keperawatan.
Mata kuliah ini merupakan bagian dari kelompok ilmu keperawatan keperawatan dasar. Fokus mata kuliah ini adalah pada paradigma keperawatan yang meliputi berbagai konsep mengenai: manusia di sepanjang daur kehidupan, rentang sehat-sakit, keperawatan, dan lingkungan dalam konteks keluarga dan masyarakat. Juga dibahas mengenai konsep sistem kesehatan nasional, pendekatan sistem dalam pelayanan dan pendidikan keperawatan. Selain itu juga diberikan pengantar profesi keperawatan yang merupakan landasan dasar dalam menghantar mahasiswa sebagai calon perawat, pengenalan terhadap dunia keperawatan profesional. Fokus mata kuliah terhadap pemahaman akan konsep keperawatan profesional sebagai salah satu elemen dari paradigma keperawatan, karakteristik profesi secara umum, makna dan ciri-ciri khas keperawatan sebagai profesi. Kilas balik secara singkat terhadap sejarah perkembangan keperawatan dan pergeseran proses nurturing-caring dan mensosialisasikan peran, fungsi organisasi profesi keperawatan.

DESKRIPSI MATA KULIAH PKKDM I
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar PKKDM I termasuk mata kuliah keilmuan  dan keterampilan (MKK), untuk memberi kemampuan kepada mahasiswa dalam memahami keperawatan dasar manusia,
Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun kedua akademik dengan beban studi 3 SKS teori. Topic yang dibahas meliputi : pengontrolan infeksi, tanda vital, pemeriksaan fisik, istirahat tidur, kebersihan, oksigenasi, eliminasi, nyeri dan ketidaknyamanan.
DESKRIPSI MATA KULIAH PKKDM II
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar PKKDM II termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), yang bertujuan untuk memberi kemampuan pada mahasiswa dalam memahami tentang keperawatan dasar manusia.
Mata ajar ini diberikan pada semester genap tahun kedua akademik dengan beban studi 4 SKS teori topic yang dibahas meliputi : keamanan, mobilisasi dan imobilisasi, nutrisi, keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa, klien dengan luka, pemberian obat, integritas kulit, perubahan sensori dan perawatan terminal.
DESKRIPSI MATA KULIAH BIOSTATISTIK
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar biostatistik termasuk mata kuliah inti untuk member kemampuan pada mahasiswa untuk menerapkan konsep dasar statistic secara umum.
Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun ketiga akademik dengan beban studi 2 SKS (1 SKS teori dan I SKS praktek), topic yang dibahas meliputi : konsep dasar statistic, teori probabilitas, sample dan tehnik sampling, uji Chi-square dan korelasi pearson product moment dan indicator keberhasilan pelayanan.
DESKRIPSI MATA KULIAH FARMAKOLOGI
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar farmakologi termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), yang bertujuan untuk member kemampuan pada mahasiswa untuk dapat memberikan obat yang berhubungan dengan praktek keperawatan sesuai dengan standard an wewenangnya.
Mata ajar ini diberikan pada semester genap tahun pertama akademik dengan beban studi 2 SKS teori. Topic yang dibahas meliputi : konsep farmakologi yang meliputi : farkodinamika, farmakokinetik, kefarmasian, obat-obatan yang lazim digunakan dalam pelayanan kesehatan, yang meliputi jenis khasiat, efek samping obat dan factor-faktor yang mempengaruhi obat dan tata cara pemberian dan pengelolaan obat.
DESKRIPSI MATA KULIAH HISTOLOGI
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar histologi termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), yang merupakan kelompok ilmu biomedik dengan beban studi 2 SKS (I SKS teori dan I SKS praktikum), mata ajar ini diberikan pada semester genap tahun kedua akademik.
Focus mata kuliah ini yaitu focus pada pemahaman tentang jaringan tubuh manusia dan alat yang dapat digunakan untuk melihat rincian sel dan makromelekul yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa.
DESKRIPSI MATA KULIAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Komunikasi keperawatan termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), yang bertujuan untuk member kemampuan pada mahasiswa dalam menggunakan komunikasi teraupetik.
Mata ajar ini diberikan pada semester genap tahun keempat akdemik dengan beban studi 2 SKS (ceramah I SKS, diskusi 0,5 SKS dan praktikum 0,5 SKS). Focus mata kuliah ini membahas tentang komunikasi keperawatan yang teraupetik dan penggunaan diri sendiri secara teraupetik. Pemahaman cabang ilmu ini merupakan landasan utama dalam mengintegrasikan kemampuan professional perawat dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan professional dalam keperawatan klinik dan komunitas. Pengalaman belajar meliputi ceramah, diskusi dan pembahasan kasus.
DESKRIPSI MATA KULIAH MATERNITAS I
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar maternitas I termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), yang bertujuan untuk memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami kesehatan wanita dan masalah kesehatan reproduksi.
Mata ajar ini diberikan pada semester genap tahun akademik dengan beban studi 2 SKS (teori I SKS dan praktikum I SKS) topic yang dibahas meliputi : lingkup komlikasi kebidanan, komplikasi kehamilan dan penatalaksanaannya, komplikasi persalinan dan penatalaksanaannya, komlikasi nifas dan penatalaksanaannya, lingkup ginekologi, jenis kelainan pada system reproduksi dan penanggulangannya jenis kelainan pada system reproduksi dan penanggulangannya.


DESKRIPSI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK I
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar keperawatan anak I termasuk mata kuliah inti untuk member kemampuan pada mahasiswa untuk memahami berbagai maslah kesehatan pada anak dan asuhan keperawatan pada anak.
Mata ajar ini diberikan pada semester genap tahun kedua akademik dengan beban studi 2 SKS (T:I, P:I). topic yang dibahas meliputi : konsep dasar keperawatan anak, konsep keperawatan pada anak sehat,/promosi kesehatan, askep anak pada gangguan system cardiovascular dan hematologi, askep pada anak pada gangguan system pernapasan, askep pada anak pada gangguan system pencernaan, askep pada anak dengan gangguan system persayarafan, askep pada anak pada masalah khusus, askep pada anak dengan kanker, askep pada anak pada system perkemihan, askep pada anak dengan gangguan system endokrin.
DESKRIPSI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK II
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar keperawatan anak II termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) untuk memberi kemampuan pada mahasiswa dalam memahami berbagai masalah kesehatan pada anak dan asuhan keperawatan pada anak.
Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun kedua akademik dengan beban studi 2 SKS ( I SKS teori dan I SKS praktikum). Topic yang dibahas meliputi : konsep dasar keperawatan anak, konsep keperawatan pada anak sehat,/promosi kesehatan, askep anak pada gangguan system cardiovascular dan hematologi, askep pada anak pada gangguan system pernapasan, askep pada anak pada gangguan system pencernaan, askep pada anak dengan gangguan system persayarafan, askep pada anak pada masalah khusus, askep pada anak dengan kanker, askep pada anak pada system perkemihan, askep pada anak dengan gangguan system endokrin.
DESKRIPSI MATA KULIAH PDK
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar pendidikan dalam keperawatan termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) untuk memberikan kemampuan pada mahasiswa dalam memahami tentang pendidikan keperawatan dasar manusia.
Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun kedua akademik dengan beban studi 3 SKS teori. Mata kuliah ini berfokus pada teori pendidikan, hakekat kependidikan, tujuan pendidikan, pelaksanaan pendidikan, pendidikan sebagai system, komponen pengajaran, desain instruksional, dan tehnik pengajaran.
DESKRIPSI MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA II
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar keperawatan jiwa II termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) untuk member kemampuan pada mahasiswa dalam memahami tentang keperawatan dasar manusia.
Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun kedua akademik dengan beban studi 3 SKS teori. Topic yang dibahas meliputi : konsep gangguan jiwa, penggiolongan gangguan jiwa, proses penegakan gangguan jiwa, terapi obat dan somatic pada gangguan jiwa, konsep dasar keperawatan jiwa dan keperawatan masalah psikososial.
DESKRIPSI MATA KULIAH KEPERAWATAN GERONTIK
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar keperawatan gerontik termasuk kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) mata kuliah ini diberikan pada semester V (lima) dengan beban studi 4 SKS (2 sks teori dan 2 sks praktek). Focus mata ajar ini membahas tentang konsep keperawatan gerontik, teori-teori menua, perubahan-perubahan biopsikososialkultural dan spiritual, yang terjadi pada proses menua dan standaar keperawatan gerontik pada lansia dengan masalah kesehatan fisik, psikososial, cultural yang lasim: asuhan keperawatan gerontik pada lanjut usia, menjelang ajal, dan isu-isu, kegiatan dan strategi untuk promosi kesehatan dan kesehatandan kesejahteraan lansia serta dukungan terhadap orang yang terlibat merawat lansia.

DESKRIPSI MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar teknologi informasi termasuk mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) yang bertujuan untuk member kemampuan pada mahasiswa untuk menerapkan aplikasi Microsoft office.
Mata ajar ini diberikan pada semester genap tahun kedua akdemik dengan beban studi 2 SKS (I SKS teori dan I SKS praktikum). Teori yang dibahas meliputi : keguanaan computer, struktur dasar computer, perangkat computer, pengertian sisytem operasi, cara-cara pengoperasian Microsoft windows 2003 ketas serta keguanaannya, program Ms. Exel dan cara-cara pengoperasiannya dan Ms. Power point dan cara pengoperasiaanya.
DESKRIPSI MATA KULIAH BIOKIMIA
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Biokimia merupakan bagian dari ilmu biomedik,
Mata ajar ini diberikan pada semester genap tahun pertama akdemik dengan beban studi 2 SKS (I SKS teori dan I SKS praktikum). penerapan ilmu ini pada keperawatan berfokus pada pemahaman tentang senyawa karbohidrat, lipid, protein, enzim dan koenzim, oksidasi biologi dan bionergetika, siklus krebs, darah, imonokimia, metabolism asam amino, dan metabolism nukleutida purin dan primidin.
DESKRIPSI MATA KULIAH KMB II
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar keperawatan medical bedah II termasuk mata kuliah keahlian berkarya (MKK) untuk memberi kemampuan pada mahasiswa dalam memahami keperawatan medical bedah II
Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil (semester V) dengan beban studi 3 SKS yang terdiri dari I SKS ceramah, I SKS diskusi dan I SKS praktikum. Mata mata ajar ini membahas penerapan ilmu dan teknologi keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien dewasa yang mengalami perubahan fisiologis disertai dengan gangguan struktur, pembahasan dalam mata kuliah ini mencakup pemeliharaan kesehatan dan pemunuhan kebutuhan kesehatan, pengkajian kesehatan pada klien, konsep biofisik dan psikososial, konsep dan tangtangan dalam penatalaksanaan pasien, penatalaksanaan dan konsep preoperative, pertukaran oksigen-karbon dioksida dan fungsi pernapasana.
DESKRIPSI MATA KULIAH PATOLOGI
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Patologi termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) untuk memberi kemampuan pada mahasiswa dalam memahami tentang kelainan yang terjadi pada fungsi tubuh.
Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun kedua akademik dengan beban studi 3 SKS teori, topic yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah radang dan pemulihan jaringan, pathogenesis sel, konsep neoplasma dan infeksi proses penuaan.
DESKRIPSI MATA KULIAH ANATOMI MANUSIA
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar keperawatan jiwa II termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) yang merupakan bagian dari ilmu biomedik,  untuk memberi kemampuan pada mahasiswa dalam memahami tentang struktur dan fungsi system tubuh manusia.
Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun pertama akademik dengan beban studi 3 SKS (2,5 SKS teori dan 0,5 SKS praktik). Focus mata ajar ini adalah pemahaman tentang struktur dan fungsi system tubuh manusia. Metode pengajaran pada mata kuliah ini adalah kuliah, Tanya jawab, diskusi kelompok, presentase kelompok, penugasan individu dan praktikum.
DESKRIPSI MATA KULIAH PARASITOLOGI
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Parasitologi termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) yang merupakan bagian dari ilmu biomedik
Mata ajar ini diberikan pada semester genapl tahun kedua akademik dengan beban studi 2 SKS (I,5 SKS teori dan 0,5 SKS tutorial/diskusi), mata aajar ini berfokus pada struktur, fungsi, daur pertumbuhan parasit serta reaksi tubuh manusia yang ditimbulkannya. Penekanan dilakukan pada upaya mencegah dampak parasit pada tubuh manusia dan jenis-jenis parasit yang dapat menimbulkan efek yang merugikan pada tubuh manusia.
DESKRIPSI MATA KULIAH FILSAFAT
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Filsafat merupakan dasar untuk dapat melakukan penalaran yang tepat dan berfikir secara mandiri, logis, kritis dan analitis.Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun pertama akademik dengan beban studi 2 SKS (I SKS teori dan I SKS diskusi)

DESKRIPSI MATA KULIAH ENTERPREUNERSHIP
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar enterpreunership membahas tentang pengembangan kewirausahaan dalam bidang keperawatan meliputi : budaya kewirausahaan di Perguruan Tinggi, mengenal diri dan potensi Diri wirausaha, mengenal lingkungan wirausaha dan kewirausahaan, kreativitas wirausaha, sifat-sifat yang perlu dimiliki wirausaha, kepemimpinan dalam wirausaha, merencanakan usaha, hubungan wirausaha menguji kelayakan usaha. Mata ajar ini diberikan pada semester VII dengan beban studi 2 SKS.
DESKRIPSI MATA KULIAH PARASITOLOGI
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Keperawatan Gawat Darurat (KGD) termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) yang merupakan bagian dari ilmu biomedik
Mata ajar ini diberikan pada semester VII dengan beban studi 2 SKS (I SKS teori dan I SKS Praktikum), Mata ajar ini menguraikan tentang konsep keperawatan gawat darurat pada semua sistem tubuh (system kardiovaskuler, pernapasan, pencernaan, perkemihan, endokrin, integument, muskuloskeletal, reproduksi, penglihatan, pendengaran) di berbagai tingkat usia. Proses pembelajaran memberikan pemahaman, pengalaman dan ketrampilan klinik asuhan keperawatan klien gawat darurat, melalui pengalaman belajar teori, praktikum dan klinik.
DESKRIPSI MATA KULIAH KEPERAWATAN KELUARGA
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Keperawatan Keluarga termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) Mata ajar ini diberikan pada semester VII dengan beban studi 2 SKS (Teori)
Mata ajar ini memberikan pemahaman tentang asuhan keperawatan keluarga pada tiap tahapan tumbuh kembang keluarga dan masalah keluarga terkait masalah kesehatan yang lazim di Indonesia. Pembahasan tentang issue dan kecenderungan dalam keperawatan keluarga dengan penekanan pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.
DESKRIPSI MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Keperawatan komunitas termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) Mata ajar ini diberikan pada semester VII dengan beban studi 3 SKS (2 SKS teori dan I SKS praktikum)
Fokus Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar kesehatan dan keperawatan komunitas, program-program kesehatan/ kebijakan pemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan prioritas, asuhan keperawatan komunitas dan pembahasan yang terkait issue-issue dan kecenderungan masalah kesehatan komunitas dalam konteks pelayanan kesehatan utama dengan penekanan pada peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.
MA berfokus pada pendekatan kesehatan primer dan mempelajari struktur kesehatan di Indonesia dari perspektif epidemiologi.
DESKRIPSI MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Manajemen Keperawatan I termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) Mata ajar ini diberikan pada semester VII dengan beban studi 3 SKS (2 SKS teori dan I SKS praktikum)
Manajemen keperawatan mempelajari bagaimana mengelola sekelompok perawat dengan menggunakan fungsi manajemen sehingga dapat memberikan asuahan keperawatan pada klien. Fokus cabang ilmu membahas tentang teori-teori manajemen dan kepemimpinan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Penekanannya meliputi penggunaan keterampilan manajemen dan kepemimpinan dalam usaha memberikan asuhan kepada klien secara menyeluruh dalam manajemen pelayanan keperawatan dan dalam memprakarsai perubahan yang efektif dalam sistem asuhan keperawatan. Bentuk pengalaman belajar meliputi kuliah, diskusi, dan praktik laboratorium. Seminar digunakan untuk mensintesis konsep-konsep dari mata ajaran pokok.
DESKRIPSI MATA KULIAH PSIKOLOGI
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Psikologi termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil dengan beban studi 2 SKS teori
Mata kuliah ini membahas materi tentang konsep dasar psikologis yang mendasari perilaku manusia, khususnya perilaku kesehatan yang meliputi health belief, psikologi sakit, komunikasi profesional kesehatan dan pasien, stres, konsep stres dan penyakit, psikologi nyeri, psikologi pencarian pertolongan kesehatan dan screening, perilaku merokok, alkoholisme, perilaku diet/makan, perilaku seksual, perilaku latihan fisik, psikologi ODHA dan penderita kanker, dan isu psikologi lainnya.


  DESKRIPSI MATA KULIAH METODOLOGI RISET KEPERAWATAN
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar metodologi riset keperawatan termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) Mata ajar ini diberikan pada semester VII dengan beban studi 4 SKS
Mata kuliah ini berfokus pada pemahaman konsep dasar keilmuan yang digunakan sebagai metodologi dalam penelitian yang terdiri dari konsep dasar metode dan pendekatan ilmiah, konsep dasar penelitian dan pengembangan ilmu keperawatan, tahapan kegiatan penelitan, paradigma penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam bidang keperawatan, sampling dan teknik sampling, penyusunan instrumen penelitian, dan proses pengumpulan data. Proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan ceramah, diskusi dan tutorial. Mata kuliah merupakan prasyarat bagi penyusunan skripsi.

  DESKRIPSI MATA KULIAH PROFESIONAL SKILL I
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Profesional skill I termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) Mata ajar ini diberikan pada semester IV dengan beban studi 2 SKS Praktikum.
Mata kuliah ini diisi dengan kegiatan praktik laboratorium dan praktik observasi atau kunjungan lapangan ke Rumah Sakit untuk mengaplikasikan mata kuliah konsep dasar keperawatan, kebutuhan dasar manusia dan psikologi keperawatan.
  DESKRIPSI MATA KULIAH PROFESIONAL SKILL II
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Profesional skill II termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) Mata ajar ini diberikan pada semester VI dengan beban studi 4 SKS Praktikum.
Mata kuliah ini diisi dengan kegiatan praktik laboratorium dan praktik observasi atau kunjungan lapangan ke Rumah Sakit untuk mengaplikasikan mata kuliah keperawatan anak, keperawatan medical bedah, keperawatan maternitas dan keperawatan kegawat daruratan.
  DESKRIPSI MATA KULIAH PROFESIONAL SKILL III
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar Profesional skill III termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) Mata ajar ini diberikan pada semester VII dengan beban studi 4 SKS Praktikum.
Mata kuliah ini diisi dengan kegiatan praktik laboratorium dan praktik observasi atau kunjungan lapangan ke Rumah Sakit untuk mengaplikasikan mata kuliah keperawatan keluarga, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik dan komunitas



DESKRIPSI MATA KULIAH SKRIPSI
Dalam kukirikulum Stikes Andini Persada Program S1 Keperawatan Mata ajar fisiologi manusia termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK). Mata ajar ini diberikan pada semester ganjil tahun pertama akademik dengan beban studi 4 SKS
Kegiatan penyusunan skripsi didasari oleh penelitian yang merupakan kegiatan yang terencana, terarah, sistematik dan terkendali untuk memperoleh data dan informasi tentang masalah dalam bidang ilmu keperawatan dengan menggunakan metode ilmiah, untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis. Permasalahan penelitian keperawatan menyangkut bidang-bidang Ilmu Keperawatan Dasar, Medikal Bedah, Maternitas, Jiwa, Anak, Komunitas baik laboratorik, klinik atau penelitian lapangan, Manajemen Keperawatan dan atau kesehatan baik pelayanan atau pendidikan.










Minggu, 05 Mei 2013

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERGLIKEMIA





“Asuhan Keperawatan Hiperglikemia”









Oleh :

NAMA           : MISDAWATI
NIM                : 012008010


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
ANDINI PERSADA MAMUJU SUL-BAR
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

 




KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين. والصلاة والسلام على اسرف الانبياء والمرسلين. سيدنا محمد وعلىاله واصحابه اجمعين.

Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, atas nikmat dan karuni-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Hiperglikemia” ini   dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap  tercurah atas utusan-Nya Muhammad saw yang membawa umat manusia dari kegelapan menuju kecahayaan.
Sebagai insan yang dho’if pasti dalam menyelesaikan makalah ini mengalami berbagai kendala atau tantangan, akan tetapi berkat pertolongan Allah swt dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya pembimbing kami yang senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan secara terus menerus sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik.





Mamuju, 4 April 2012

Penyusun


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2.   Tujuan Penulisan  ............................................................................................ 4
1.2.1.      Tujuan umum...................................................................... 4
1.2.2.      Tujuan khusus..................................................................... 4
1.3.   Ruang Lingkup ............................................................................................... 4
1.4.   Metode Penulisan............................................................................................ 5
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. konsep Dasar Hiperglikemia ......................................................................... 6
2.1.1. Pengertian ............................................................................................. 6
2.2. Etiologi.......................................................................................................... 6
2.3. Patofisiologi.................................................................................................. 7
2.4. Manifistasi klinik .......................................................................................... 7
2.5. Komlikasi Hiperglikemia............................................................................... 8
2.6. Pemeriksaan Diagnostik................................................................................ 9
2.7. Penetalaksanaan........................................................................................... 11
BAB III : KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HIPERGLIKEMIA
3.1. Pengkajian ...................................................................................................... 16
3.2. Diagnosa Keperawatan................................................................................... 19
3.3. Perencanaan.................................................................................................... 20
3.4. Evaluasi........................................................................................................... 24
BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan..................................................................................................... 25
4.2. Saran............................................................................................................... 26
4.2.1. bagi perawat......................................................................................... 26
4.2.2. bagi institusi pendidikan....................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA


 





BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar belakang
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripoada rentang kadar puasa normal 80 – 90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140 – 160 mg /100 ml darah . ( Elizabeth J. Corwin, 2001 )
Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan penting.
Yang lain akibat pengangkatan pancreas, pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau langerhans.
Faktor predisposisi herediter, obesitas. Faktor imunologi; pada penderita hiperglikemia khususnya DM terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon ini mereupakan repon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing.
Pergeseran pola penyakit saat ini terus terjadi, dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif. Hiperglikemi adalah penyakit degeneratif yang angka kejadiannya cukup tinggi di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hiperglikemi mencapai lebih dari 180 juta jiwa diseluruh dunia. Kejadian ini akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 (WHO 2006). Menurut survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita hiperglikemi terbesar di dunia setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Menurut data Depkes, jumlah pasien hiperglikemi rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin (Depkes RI 2005).
Jumlah orang yang menderita hiperglikemi diperkirakan akan meningkat dengan cepat dalam 25 tahun, dengan perkiraan peningkatan sebesar 42 persen terjadi pada negara berkembang. Perkiraan ini didasarkan pada perubahan demografi pada masyarakat, tanpa mempertimbangkan perubahan gaya hidup. Di negara berkembang angka kejadian kelebihan berat badan dan kegemukan terus meningkat dengan cepat karena menurunnya aktivitas fisik dan banyak makan. Kejadian ini meningkat dengan cepat pada angka kejadian hiperglikemi(Glumer et al. 2003). Hiperglikemi merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan mutu sumber daya manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi juga pada sistem kesehatan suatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita hiperglikemi ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa ke atas pada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit hiperglikemi belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal (Dirjen Bina Kesmas depkes RI 2003)
     Data Perkumpulan Endokrinologi Indonesia dari berbagai penelitian epidemiologis sebagaimana diungkapkan ketua pengurus besar perkeni dr. Sidartawan Soegondo Sp.PD, KE menujukan sekitar tahun 1980-an prevalensi diabetes pada penduduk diatas usia 15 tahun adalah 1,5-2,3%. Penelitian tahun 1991 di Surabaya mendapatkan prevalensi 1,43% pada penduduk diatas 20 tahun. Dipedesan Jawa Timur tahun 1989 prevalensinya 1,47%. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan adanya peningkatan prevalensi DM 1,7% (1982) menjadi 5,7% 1993. Sementara di depok dan Jakarta tahun 2001 angkanya 12,8%. Prevalensi DM di makasar meningkat dari 1,5% (1981) menjadi 2,9% (1998). (armaididarmawan blogspot.com/2010)
     Menurut Diabetic Federation, organisasi yang peduli terhadap permasalahan diabetes, jumlah penderita diabetes mellitus yang ada di Indonesia tahun 2001 terdapat 5,6 juta jiwa untuk usia diatas 20 tahun. Pada tahun 2020 diestimasikan akan meningkat menjadi 8,2 juta, apabila tidak dilakukan upaya perubahan gaya hidup sehat pada penderita. (Depkes, 2005)
     Dengan terjadinya peningkatan jumlah penderita DM, maka jumlah peningkatan penyakit hiperglikemia bisa dikatakann meningkat sesuai dengan angka kejadian diabetes mellitus atau bahkan lebih. Peningkatan dapat diturunkan dengan melakukan pencegahan, penanggulangan baik secara medis maupun non medis, baik oleh pemerintah maupun masyarakat sesuai dengan porsinya masing-masing. Perawat sebagai salah satu tim kesehatan mempunyai peran yang sangat besar dalam mengatasi hiperglikemi. diperlukan peran perawat sebagai pelaksana dan pendidik dengan tidak mengabaikan kolaboratif. Pentingnya peran perawat sebagai pendidik agar penderita hiperglikemi mau dan mampu untuk melakukan latihan jasmani secara teratur dan mengatur pola makannya yang dapat mencegah terjadinya komplikasi dari hiperglikemi.
1.2.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin disampaikan penulis dalam makalah Asuhan Keperawatan Klien dengan Hiperglikemi ini adalah :
1.2.1.  Tujuan umum
Memberikan gambaran mengenai Asuhan Keperawatan Klien dengan Hiperglikemi secara teori.
1.2.2.  Tujuan khusus
1.2.2.1.     Dapat melakukan pengkajian pada klien dengan masalah Hiperglikemi
1.2.2.2.     Dapat menganalisa data untuk menentukan diagnosa keperawatan pada klien dengan  masalah Hiperglikemi
1.2.2.3.     Dapat merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada klien dengan Hiperglikemi
1.2.2.4.     Dapat melakukan implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Hiperglikemi
1.2.2.5.     Dapat mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan pada klien dengan Hiperglikemi
1.3.Ruang lingkup
Dalam pembuatan makalah ini penulis membatasi pembahasan asuhan keperawatan pada klien dengan Hiperglikemi secara teoritis.
1.4.Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan Konsep Hiperglikemi.



BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. KONSEP DASAR HIPERGLIKEMIA
2.1.1. Pengertian
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripoada rentang kadar puasa normal 80 – 90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140 – 160 mg /100 ml darah . ( Elizabeth J. Corwin, 2001 )
Menurut Christine hancock (1999) berpendapat bahwa hiperglikemia adalah terdapatnya glukosa dengan kadar yang tinggi didalam darah (rentang normal kadar glukosa darah adalah 3,0-5,0 mmol/ liter). Hiperglikemi merupakan tanda yang biasanya menunjukan penyakit diabetes mellitus.
2.2. Etiologi
Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan penting.
Yang lain akibat pengangkatan pancreas, pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau langerhans.
Faktor predisposisi herediter, obesitas. Faktor imunologi; pada penderita hiperglikemia khususnya DM terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon ini mereupakan repon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing.

2.3. Patofisiologi
Hiperglikemia dapat disebabkan defisiensi insulin yang dapat disebabkan oleh proses autoimun, kerja pancreas yang berlebih, dan herediter. Insulin yang menurun mengakibatkan glukosa sedikit yang masuk kedalam sel. Hal itu bisa menyebabkan lemas dengan kadar glukosa dalam darah meningkat. Kompensasi tubuh dengan meningkatkan glucagon sehingga terjadi proses glukoneogenesis. Selain itu tubuh akan menurunkan penggunaan glukosa oleh otot, lemak dan hati serta peningkatan produksi glukosa oleh hati dengan pemecahan lemak terhadap kelaparan sel. Hiperglikemia dapat meningkatkan jumlah urin yang mengakibatkan dehidrasi sehingga tubuh akan meningkatkan rasa haus (polydipsi). Penggunaan lemak untuk menghasilkan glukosa memproduksi badan keton yang dapat mengakibatkan anorexia (tidak nafsu makan), nafas bau keton dan mual (nausea) hingga terjadi asidosis.
Dengan menurunnya insulin dalam darah asupan nutrisi akan meningkat sebagai akibat kelaparan sel. Menurunnya glukosa intrasel menyebabkan sel mudah terinfeksi. Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan penimbunan glukosa pada dinding pembuluh darah yang membentuk plak sehingga pembuluh darah menjadi keras (arterisklerosis) dan bila plak itu telepas akan menyebabkan terjadinya thrombus. Thrombus ini dapat menutup aliran darah yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain (tergantung letak tersumbatnya, missal cerebral dapat menyebabkan stroke, ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal, jantung dapat menyebabkan miocard infark, mata dapat menyebabkan retinopati) bahkan kematian.
2.4. Menifestasi Klinik
Gejala awal umumnya yaitu ( akibat tingginya kadar glukosa darah) :
·         Polipagi
·         Polidipsi
·         Poliuri
·         Kelainan kulit, gatal-gatal, kulit kering
·         Rasa kesemutan, kram otot
·         Visus menurun
·         Penurunan berat badan
·         Kelemahan tubuh
·         Luka yang tidak sembuh-sembuh
2.5. Komplikasi Hiperglikemia
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
2.5.1. Komplikasi akut
·      Ketoasidosis diabetic
·      Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik
·      Hipoglikemia
·      Asidosis lactate
·      Infeksi berat
2.5.2.      Komplikasi kronik
2.5.2.1.Komplikasi vaskuler
·      Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer
·      Mikrovaskuler : retinopati, nefropati
2.5.2.2.Komplikasi neuropati
Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis, diare diabetik, buli-buli neurogenik, impotensi, gangguan refleks kardiovaskuler.
2.5.2.3.Campuran vascular neuropati
Ulkus kaki
2.5.2.4.Komplikasi pada kulit
2.6.  Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis dapat dibuat dengan gejala-gejala diatas + GDS > 200 mg% (Plasma vena).
Bila GDS 100-200 mg% → perlu pemeriksaan test toleransi glukosa oral.
Kriteria baru penentuan diagnostik DM menurut ADA menggunakan GDP > 126 mg/dl.
Pemeriksaan lain yang perlu diperhatikan pada pasien
hiperglikemi adalah :
Glukosa darah        : Meningkat 200 – 100 mg/dl, atau lebih
Aseton plasma        : Positif secara mencolok.
Asam lemak bebas : Kadar lipid dan kolesterol meningkat.
Osmolalitas serum : Meningkat tetapi biasanya kurang dari 330
mOsm/l.
Elektrolit                 :
Natrium                  : Mungkin normal, meningkat atau menurun.
Kalium                    : Normal atau peningkatan semu          (perpindahanseluller),    selanjutnya akan menurun. 
Fospor                                 : Lebih sering menurun.
Hemoglobin glikosilat        : Kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhir ( lama hidup SDM ) dan karenanya sangat bermanfaat dalam membedakan DKA dengan kontrol tidak adekuat Versus DKA yang berhubungan dengan insiden.
Glukosa darah arteri           : Biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3 (asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
Trombosit darah     : Ht mungkin meningkat ( dehidrasi ), leukositiosis, hemokonsentrasi, merupakan respon terhadap stress atau infeksi.
Ureum / kreatinin    : Mungkin meningkat atau normal (dehidrasi/ penurunan fungsi      ginjal).
Amilase darah         : Mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pankretitis akut sebagai penyebab dari DKA.
Insulin darah           :Mungkin menurun / bahkan sampai tidak ada (pada tipe 1) atau normal sampai tinggi ( tipe II ) yang mengindikasikan insufisiensi insulin/gangguan dalam penggunaannya ( endogen /eksogen ). Resisiten insulin dapat berkembang sekunder terhadap pembentukan antibodi. (auto antibodi).
Pemeriksaan fungsi tiroid : Peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.
Urine           :Gula dan aseton positif; berat jenis dan osmolalitas mungkin menigkat.
Kultur dan sensitivitas :      Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pernapasan dan infeksi pada luka.
Ultrasonografi
2.7.    Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi Hiperglikemia adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropati.
Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemia :
2.7.1.        Diet
2.7.1.1.Komposisi makanan :
Ø  Karbohidrat = 60 % – 70 %
Ø  Protein = 10 % – 15 %
Ø  Lemak = 20 % – 25 %
2.7.1.2.Jumlah kalori perhari
·           Antara 1100 -2300 kkal
·           Kebutuhan kalori basal : laki – laki : 30 kkal / kg BB
Perempuan : 25 kkal / kg BB
·           Penilaian status gizi :
BB
BBR = x 100 %
TB – 100
*      Kurus : BBR 110 %
*      Obesitas bila BBRR > 110 %
*      Obesitas ringan 120% – 130 %
Obesitas sedang 130% – 140%
*      Obesitas berat 140% – 200%
*      Obesitas morbit > 200 %
Jumlah kalori yang diperlukan sehari untuk penderita DM yang bekerja biasa adalah :
*      Kurus : BB x 40 – 60 kalori/hari
*      Normal (ideal) : BB x 30 kalori/hari
*      Gemuk : BB x 20 kalori/hari
*      Obesitas : BB x 10 – 15 kalori/hari
Atau cara sederhana untuk mengetahui kebutuhan dasar adalah sebagai berikut :
Untuk wanita : (berat badan ideal x 25 kal) + 20% untuk aktivitas
Untuk pria : (berat badan ideal x 30 kal) + 20% untuk aktivitas
Berat badan ideal = (TB – 100 cm) – 10%
2.7.2.  Latihan jasmani
Manfaat latihan jasmani :
Menurunkan kadar glukosa darah (mengurangi resistensi insulin, meningkatkan sensitivitas insulin)
Menurunkan berat badan
Mencegah kegemukan
Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi aterogenik, gangguan lipid darah, peningkatan tekanan darah, hiperkoagulasi darah
Prinsip         : Continuous, Rhytmic, Interval, Progressive, Endurance (CRIPE)
Continuous
: berkesinambungan, terus-menerus tanpa henti, misal 30 menit jogging tanpa henti
Rhytmic
     : berirama yaitu kontraksi dan relaksasi secara teratur (jalan kaki, jogging, berlari, berenang, bersepeda, mendayung. Main golf, tenis, atau badminton tidak memenuhi syarat karena banyak berhenti))
Interval : selang-seling antara gerak cepat dan lambat (jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselingi jalan)
Progressive : bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hingga mencapai 30-60 menit
Sasaran Heart Rate : 75-85 % dari maksimum Heart Rate
Maksimum Heart Rate : 220-umur
Endurance : latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi, seperti jalan (jalan santai/cepat, sesuai umur), jogging, berenang, dan bersepeda.
2.7.3.      Penyuluhan
Dilakukan pada kelompok resiko tinggi :
Umur diatas 45 tahun
Kegemukan lebih dari 120 % BB idaman atau IMT > 27 kg/m
Hipertensi > 140 / 90 mmHg
Riwayat keluarga DM
Dislipidemia, HDL 250 mg/dl
Parah TGT atau GPPT ( TGT : > 140 mg/dl – 2200 mg/dl), glukosa plasma puasa derange / GPPT : > 100 mg/dl dan < 126 mg/dl)
2.7.4.      Obat berkaitan Hipoglikemia
2.7.4.1. Obat hipoglikemi oral :
·      Sulfoniluria : Glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimeperide, glipizid.
·      Biguanid ( metformin )
·      Hon su insulin secretagogue ( repakglinide, natliglinide )
·      Inhibitor glucosidase
·      Tiosolidinedlones
2.7.4.2.Insulin
Ø Insulin reaksi pendek disebut juga sebagai clear insulin, ia adalah jenis obat insulin yang memiliki sifat transparan dan mulai bekerja dalam tubuh dalam waktu 30 menit sejak ia dimasukkan ke dalam tubuh. Obat insulin ini bekerja secara maksimal selama 1 sampai 3 jam dalam aliran darah penderita, dan segera menghilang setalah 6-8 jam kemudian.
Ø Insulin reaksi panjang merupakan jenis insulin yang mulai bekerja 1 hingga 2 jam setelah ia disuntikkan ke dalam tubuh seseorang. Tetapi obat insulin ini tidak memiliki masa reaksi puncak, sehingga ia bekerja secara stabil dalam waktu yang lama yaitu 24 sampai 36 jam di dalam tubuh penderita diabetes, contohnya Levemir dan Lantus.
Ø  Jenis insulin reaksi menengah adalah insulin yang mulai efektif bekerja menurunkan gula darah sejak 1 sampai 2 jam setelah disuntikkan ke dalam tubuh. Obat ini bereaksi secara maksimal selama 6-10 jam, dan berakhir setelah 10-16 jam setelahnya, contohnya Humulin m3, Hypurin, dan Insuman.
Ø Insulin reaksi cepat akan langsung bekerja 5-15 menit setelah masuk ke dalam tubuh penderita. Ia memiliki tingkat reaksi maksimal selama 30-90 menit, dan pengaruhnya akan segera menghilang setelah 3-5 jam kemudian. Contoh obat insulin ini berupa Lispro, Actrapid, Novorapid, dan Velosulin.



BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HIPERGLIKEMIA
3.1. Pengkajian
3.1.2. Data dasar pengkajian :
3.1.2.1. AKTIVITAS / ISTIRAHAT
Gejala :  Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan. Kram otot, tonus otot menurun. Gangguan tidur/ istirahat.
Tanda : Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan aktivitas. Letargi/ disorientasi, koma. Penurunan kekuatan otot.
3.1.2.2. SIRKULASI
Gejala :  Adanya riwayat hipertensi ; IM akut. Klaudikasi, kebas, dan kesemutan pada ekstremitas. Ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama.
Tanda : Takikardia. Perubahan tekanan darah postural ; hipertensi. Nadi yang menurun / tak ada. Distritmia. Krekels ; DVJ (GJK). Kulit panas, kering, dan kemerahan ; bola mata cekung.
3.1.2.3. INTEGRITAS EGO
Gejala :  Stres; tergantung pada orang lain. Masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi.
Tanda : Ansietas, peka rangsang.
3.1.2.4. ELIMINASI
Gejala :  Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia. Rasa nyeri / terbakar, kesulitan berkemih (infeksi), ISK baru / berulang. Nyeri tekan abdomen. Diare.
Tanda : Urine encer, pucat, kuning ; poliuri (dapat berkembang menjadi oliguria / anuria jika terjadi hipovolemia berat). Urine berkabut, bau busuk (infeksi). Abdomen keras, adanya asites. Bising usus lemah dan menurun ; hiperaktif (diare).
3.1.2.5. MAKANAN / CAIRAN
Gejala :     Hilang nafsu makan. Mual / muntah. Tidak mengikuti diet ; peningkatan masukan glukosa / karbohidrat. Penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari / minggu. Haus. Penggunaan diuretik (tiazid).
Tanda :     Kulit kering / bersisik, tugor jelek. Kekakuan / distensi abdomen, muntah. Pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah). Bau halotosis / manis, bau buah (napas aseton).
3.1.2.6. NEUROSENSORI
Gejala :     Pusing / pening. Sakit kepala. Kesemutan, kebas kelemhan pada otot. Parestesia. Gangguan penglihatan.
Tanda :     Disoreantasi; mengantuk, letargi, stupor / koma (tahap lanjut). Gangguan memori (baru, masa lalu); kacau mental. Refleks tendon dalam (RTD) menurun (koma). Aktivitas kejang (tahap lanjut dari DKA).
3.1.2.7. NYERI / KENYAMANAN
Gejala : Abdomen yang tegang / nyeri (sedang / berat).
Tanda : Wajah meringis dengan palpitasi ; tampak sangat berhati-hati
3.1.2.8. PERNAPASAN
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksi / tidak).
Tanda : Lapar udara. Batuk, dengan / tanpa sputum purulen (infeksi). Frekuensi pernapasan.
3.1.2.9. KEAMANAN
Gejala :            Kulit kering, gatal ; ulkus kulit.
Tanda : Demam, diaforesis. Kulit rusak, lesi / ulserasi. Menurunnya kekuatan umum / rentang gerak. Parestesia /paralisis otot termasuk otot-otot pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam).
3.1.2.10. SEKSUALITAS
Gejala : Rabas vagina (cenderung infeksi). Masalah impoten pada pria ; kesulitan orgasme pada wanita.
3.1.2.11. PENYULUHAN / PEMBELAJARAN
Gejala :  Faktor resiko keluarga ; DM, penyakit jantung, stroke, hipertensi. Penyembuhan yang lambat. Penggunaan obat seperti steroid, diuretik (tiazid); Dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa darah). Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan.
Pertimbangan : DRG (kelompok diagnosis yang berhubungan) menunjukan rerata lama dirawat : 5,9 hari.
Rencana pemulangan :
 Mungkin memerlukan bantuan dalam pengaturan diet, pengobatan, perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah.
3.2.  DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang sering muncul :
3.2.1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic (dari hiperglikemia), kehilangan gastric berlebihan : diare, muntah, masukan dibatasi : mual, kacau mental.
3.2.2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral; anoreksia, mual, lambung penuh, nyeri abdomen, perubahan kesadaran.
3.2.3. Risiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit, perubahan pada sirkulasi, infeksi pernafasan yang ada sebelumnya, atau ISK.
3.2.4. Risiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori.
3.2.5. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolic, insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi : status hipermetabolik/ infeksi.
3.2.6. Ketidak berdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang/ progresif yang tidak dapat diobati.
3.2.7. Kurang pengetahuan (belajar) mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajanan/ mengingat, kesalahan interpretasi, informasi, tidak mengenal sumber informasi.
3.2.8. Resiko terhadap cedera berhubungan dengan penurunan sensasi taktil, pengurangan ketajaman pandangan dan hipoglikemia.
3.3.   PERENCANAAN
3.3.1.  Diagnose 1
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan cairan terpenuhi. KH :
·         Vital sign dalam batas normal
·         (TD 100-130/70-90)
·         (RR 16-20 x/ menit)
·         (Nadi 60-100 x/ menit)
·         (Suhu 36-37°C)
·         Intake output seimbang
·         Turgor kulit baik
·         Mukosa bibir lembab
·         Kapilari refill < 2 detik
3.3.2. Intervensi
Ø  Ukur vital sign tiap 8 jam.
R/ Hipovolemi dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia.
Ø  Ukur berat badan tiap pagi.
R/ Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan cairan pengganti.
Ø  Observasi turgor kulit tiap pagi, observasi mukosa bibir.
R/ Merupakan indicator dari dehidrasi.
Ø  Observasi adanya muntah.
R/ kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, yang seringkali akan menimbulkan muntah.
Ø  Pantau intake-output tiap 24 jam.
R/ membantu dalam memperkirakan kekurangan volume cairan tubuh.
Ø  Kolaborasi pemberian cairan sesuai indikasi.
R/ Tipe dan jumlah cairan tergantung pada derajat kekurangan cairan dan respon pasien secara individual.
Ø  Kolaborasi pemeriksaan
a)      Hamatokrit
R/ Mengkaji tingkat dehidrasi dan seringkali meningkat akibat hemokonsentrasi yang terjadi setelah diuresis.


b)      BUN/ kreatinin
R/ Peningkatan nilai dapat mencerminkan kerusakan sel karena dehidrasi atau tanda awitan kegagalan ginjal.
c)      Natrium
R/ Mungkin menurun yang dapat mencerminkan perpindahan cairan dari intrasel (dieresis osmotik). Kadar natrium yang tinggi mencerminkan kehilangan cairan/ dehidrasi berat atau reabsorbsi natrium dalam berespons terhadap sekresi aldosteron.
d)     Kalium
R/ Awalnya akan terjadi hiperkalemia dalam berespons pada asidosis, namun selanjutnya kalium ini akan hilang melalui urine, kadar kalium absolute tubuh berkurang.







3.3.2.  Diagnose 2
Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
KH :
         Berat badan ideal
         Mual tidak ada
         Muntah tidak ada
         LLA dalam batas normal
         TSF dalam batas normal
         Bising usus 4-12 x/ menit
         Hb dalam batas normal
         Vital sign dalam batas normal
(TD 100-130/70-90)
(RR 16-20 x/ menit)
(Nadi 60-100 x/ menit)
(Suhu 36-37°C)
3.3.3. Intervensi
3.3.3.1. Ukur vital sign tiap 8 jam.
R/ Mengetahui keadaan umum klien.
3.3.3.2. Timbang berat badan tiap pagi.
R/ Mengetahui pemasukan makanan yang adekuat.
3.3.3.3. Ukur bising usus tiap pagi,
R/ Hiperglikemi dapat meningkatkan motilitas dan fungsi lambung.
Observasi tanda-tanda hipoglikemia (tingkat kesadaran, kulit lembab/ dingin, nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala, pusing, sempoyongan)
R/ Saat proses metabolisme terjadi dan insulin tetap diberikan maka hipoglikemi dapat terjadi.
3.3.3.4.  Observasi adanya mual dan muntah.
R/ Mengetahui pemasukan yang adekuat.
3.3.3.5. Ukur LLA dan TSF tiap pagi.
R/ Mengetahui status nutris klien.
3.3.3.6.  Pantau hasil laboratorium gula darah dan Hb.
R/ Hb yang rendah dapat mengindikasikan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Peningkatan gula daran mengindikasikan asupan nutrisi sel tidak terpenuhi.
3.3.3.7.  Kolaborasi pemberian actravid insulin atau obat oral sesuai indikasi.
R/ Meningkatkan pemasukan nutrisi yang adekuat.
3.4. Evaluasi
3.4.1. Cairan terpenuhi
3.4.2. Nutrisi terpenuhi
3.4.3. Infeksi (sepsis) tidak terjadi
3.4.4. Perubahan persepsi sensori tidak terjadi
3.4.5.  Kelelahan tidak terjadi
3.4.6.  Keinginan untuk berobat meningkat
3.4.7. Pengetahuan bertambah
3.4.8. Cedera tidak terjadi



BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripoada rentang kadar puasa normal 80 – 90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140 – 160 mg /100 ml darah . Tujuan utama terapi Hiperglikemia adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropati. Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemia :
1.  Diet
2.  Latihan jasmani
3.  Penyuluhan
4.   Obat berkaitan Hipoglikemia
Diagnosa keperawatan yang sering muncul :
4.1.1.  Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic (dari hiperglikemia), kehilangan gastric berlebihan : diare, muntah, masukan dibatasi : mual, kacau mental.
4.1.2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral; anoreksia, mual, lambung penuh, nyeri abdomen, perubahan kesadaran.
4.1.3. Risiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit, perubahan pada sirkulasi, infeksi pernafasan yang ada sebelumnya, atau ISK.
4.1.4. Risiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori.
4.1.5. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolic, insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi : status hipermetabolik/ infeksi.
4.1.6. Ketidak berdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang/ progresif yang tidak dapat diobati.
4.1.7. Kurang pengetahuan (belajar) mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajanan/ mengingat, kesalahan interpretasi, informasi, tidak mengenal sumber informasi.
4.1.8. Resiko terhadap cedera berhubungan dengan penurunan sensasi taktil, pengurangan ketajaman pandangan dan hipoglikemia.
4.2.   Saran
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan makalah ini adalah :
4.2.1. Bagi Perawat
Harus berusaha untuk memahami penyakit yang dialami oleh klien sehingga terjadi peningkatan pengetahuan dan dapat membantu mencegah kompleksitas masalah yang mungkin terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap masalah yang timbul akibat hiperglikemi.
4.2.2. Bagi Institusi Pendidikan
Agar lebih banyak memberikan masukan yang berguna bagi mahasiswa saat melakukan asuhan keperawatan baik secara konsep teori maupun teknik pengkajian fisik terfokus persistem terutama sistem endokrin dan berorientasi pada masalah atau keluhan klien khususnya klien dengan hiperglikemi mengingat kondisi klien yang cukup kompleks.


DAFTAR PUSTAKA

Armaididarmawan blogspot.com/2010.  diakses 13 April 2011
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3 Jilid 2. Jakarta : media aesculopius
Misnadirly. 2001. Permasalahan Kaki Diabetes Dan Upaya Penanggulangannya. Diakses april 2011. http//www.tempo.co.id
Octa. 2005. Diabetes Mellitus Masalah Kesehatan Masyarakat Yang Serius. Diakses tanggal 11 April 2011.http://www.depkes.go.id
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Volume 2. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C & Brenda G, Bare. 2001. Keperawatan Medical-Bedah Brunner & Suddarth, Vol 2. Jakarta : EGC
Sustrani Lanny Dkk. 2004. Diabetes. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Timby, Barbara K & Nancy E, Smith. 2006. Introductory Medical-Surgical Nursing 9th Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Wilkinson, Judith M. 2005. Nursing Diagnosis Handbook With NIC Interventions And NOC Outcomes. New jersey : pearson prentice hall